Perwira Adventure Ke-5

Pramuka SMK N 1 Purbalingga berjaya di ajang Perwira Adventure ke lima pada perayaan Hari Boden Powel

Kegiatan Pramuka Jum'at Rutin 2014/2015

Pramuka SMK N 1 Purbalingga mengadakan Jum'at rutin yang berda dari sebelumnya

Pemantapan Calon Bantara (CABA) 2014

Pemantapan Calon Bantara (CABA) 2014 di Lapangan Desa Palumbungan

AD dan ART Gerakan Pramuka Terbaru

AD dan ART Gerakan Pramuka terbaru berdasarkan MUNAS 2013

Pakaian Seragam Pramuka Terbaru

Pakaian Seragam Pramuka terbaru 2014 berdasarkan SK 174 Tahun 2012

Masa Penghayatan Penggalang (MPP) 2014

Masa Penghayatan Penggalang (MPP) 2014 di Lapangan Desa Toyareja

SANKAR THE RETURN

                Salam Pramuka!!!
                Akhir pekan kemarin (14-15 Mei 2011) Universitas Muhammadiyah Purwokerto menyelenggarakan kegiatan Temu Karya Penegak dan Penyuluhan Penyalahgunaan Narkoba (TKP3N) III di Lapangan Kampus. Kegiatan ini diikuti oleh 9 Kontingen dari 7 sekolah se-eks Karesidenan Banyumas. 2 kontingen di antaranya berasal dari SMK Negeri 1 Purbalingga. Kegiatan yang dilaksanakan secara rutin ini diikuti oleh SMANUSA Kemranjen, SMA 1 Ajibarang, SMA N 1 PWT, SMA N 3 PWT, SMA N BMS, SMK N 1 BMS. Kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan bahaya narkoba kepada Pramuka. Selain itu, UMP juga merupakan Kampus terbersih dari Narkoba se-Indonesia..
                SANKAR melakukan persiapan selama kurang lebih 2 minggu. Persiapan yang dilakukan adalah untuk mengikuti perlombaan yang ada dalam kegiatan tersebut seperti LKTI, Karya seni, Desain Grafis, Penyuluhan Narkoba, Pidato bahasa jawa, dan LCTK, disamping itu juga ada pembuatan film pendek tentang Narkoba.  Peserta yang diberangkatkan yaitu 15 Bantara kelas X dan 5 Bantara kelas XI. Persiapan dikoordinir oleh Pinkon yaitu Ka Chusnul.
                Langsung saja ke kegiatan ya..Cekidot.. Sabtu 14 Mei 2011 Pramuka SMK Negeri 1 Purbalingga berangkat ke UMP untuk mengikuti kegiatan tersebut. Dengan mental yang mantap dan persiapan yang lengkap, mereka melaju ke Dukuhwaluh.
              Sesampainya disana, kakak-kakak kita ini mengikuti Upacara Pembukaan. Disitu terdapat hal yang unik dari Laku adat yang dilakukan. Racana Putra mengenakan pakaian yang menyerupai Kimono, dan Racana Putri mengenakan semacam selendang di pinggangnya. Sesudah Bendera kegiatan dikibarkan, atmosfer persaingan sudah mulai terasa.

                Hari pertama, Semua peserta mengikuti penyuluhan bahaya Narkoba di pagi harinya. Semua ilmu yang didapat sangat bermanfaat dan menyadarkan para generasi muda kita ini. Selanjutnya, di waktu siang, Perlombaan dimulai,... Semua kontingen terbagi kedalam ruangan-ruangan yang berbeda. Inilah saatnya untuk para Pramuka SMEGA untuk tampil yang terbaik.
                Di perlombaan LCTK pencapaian terbaik baru sampai juara 4. Tapi...hal ini tidak membuat semangat rekan-rekan kita ini patah. Semuanya berjuang dengan maksimal dengan membawa nama baik SMK Negeri 1 Purbalingga. Dan Perlombaan pun selesai pada sore harinya.
                Malam Harinya, sehabis Isya, Mereka mengikuti Upacara penyalaan Api Unggun yang dipimpin oleh Ka Khafid dan ka Irfan sebagai salah satu pasukan penyalaan api unggun. Kualitas dari Sangker ditunjukan dari penyusunan Api Unggun yang bisa bertahan lama. “Ini merupakan hal yang patut dicontoh oleh ambalan kita”, kata Ka Yamto (Ka Pembina Pa) yang ikut melihat Upacara Api Unggun.
                Upacara telah selesai dan dilanjutkan dengan kegiatan Hiburan diantaranya ajang kreasi seni yang dibuka oleh APS dengan penampilan tari Lenggernya. Lalu diselingi dengan pemutaran 3 film terbaik yang dinilai oleh Sangker. Film yang diputar sangat bagus. Meskipun ada beberapa yang “bocor” tetapi makna yang terkandung didalamnya dapat diterima dengan baik oleh penontonnya.
                Keesokan Harinya, Sankar mengikuti acara senam pagi yang diinstrukturi oleh ka Khafid, ka Eka dan beberapa Sangga Kerja. Semuanya tampak ceria. Meskipun aroma persaingan masih ada, tetapi tidak mampu melunturkan senyuman mereka.
                Kemudian dilanjutkan dengan acara Outbound yang sangat menarik. Diantaranya ada permainan Flying Fox di Fakultas Ekonomi dan masih banyak lagi. Semuanya merasa ceria dan sedikit menghilangkan persaingan karena terdapat unsur kerjasama antar pangkalan. Kegiatan Outbound berakhir pada siang hari sekitar jam 11-an.
                Tidak terasa sudah hampir selesai kegiatannya yaitu tinggal Upacara Penutupan. Break sebentar untuk Sholat Dzuhur. “Upacara penutupan akan dimulai pada pukul setengah 1”, kata Sangga Kerja ketika memberitahukan waktu Upacara Penutupan.
                Upacara Penutupan pun dimulai. Tapi... tiba-tiba hujan turun dengan intensitas sedang sehingga upacara dipindahkan ke dalam ruangan.
                Dannnn??????
                Ternyata Sankar mendapatkan 4 Penghargaan dalam kegiatan itu... yaitu....
1.       Juara I Lomba Penyuluhan Bahaya Narkoba  (Ka Inggit dan Ka Rofiana)
2.       Juara 2 Lomba Desain Grafis                         (Ka Dwi Purwanto)
3.       Juara 2 Lomba Pidato Bahasa Jawa                (Ka Dwi Handoko)
4.       Juara 3 Lomba Karya Seni                              (Ka Budi)

Serentak mereka bahagia, ternyata perjuangan berminggu-minggu tidak berakhir sia-sia. Semua
Berakhir bahagia. Sankar sudah kembali dan menunjukan pada semuanya kalau mereka itu ada dan patut diperhitungkan, tidak hanya di Purbalingga tetapi juga di Karesidenan.

                “Masa Sich????”
                “Hemhiks, iya tho, Hemhiks iya tho”

                Penghargaan yang didapat ini diharapkan membuat Masa Depan Pramuka SMK Negeri 1 Purbalingga semakin maju dan mendapatkan dukungan yang positif dari segala pihak. Selain itu juga diharapkan untuk mempererat hubungan Kekeluargaan dalam tubuh Ambalan Jenderal Ahmad Yani-Raden Ajeng Kartini. Amin...

                Sankar!!!!!!!!!!!!!!!!! Jaya!!!!!!!!!!!!!

                Salam Pramuka!!!!!!!

Pramuka Sadar Narkoba

PENGARAHAN: Ketua Kwarda Gerakan Pramuka Provinsi Jawa Barat, Dede Yusuf memberikan pengarahan kepada ratusan anggota pramuka se-Kota Bogor dalam penyuluhan gerakan sadar narkoba di Gumati Batu Tulis.
BOGOR–Ratusan siswa SMP hingga SMA dan sederajat se-Kota Bogor mengikuti penyuluhan tentang bahaya narkoba yang digelar oleh Gerakan Pramuka Kwarcab Kota Bogor di Bukit Gumati Batu Tulis, Senin (18/4) lalu.

Mereka mendengar pengarahan dari Ketua Kwarda Pramuka Provinsi Jawa Barat (Jabar), Yusuf Macan Effendi atau akrab disapa Dede Yusuf mengenai bahaya narkoba bagi kesehatan. Bukan hanya itu, ia juga melakukan dialog dengan peserta sebelum meninggalkan lokasi karena ada kepentingan mendesak.

Menurut Dede, narkoba bukan hanya menyerang orang dewasa. Melainkan, anak usia remaja pun rentan terkena penyalahgunaan obat-obatan terlarang itu. “Dua persen penyakit HIV/AIDS ditularkan melalui jarum suntik,” ujarnya.

Pria yang juga menjabat Wakil Gubernur Jabar ini menjelaskan, sebagai organisasi aktif pramuka harus peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Terutama di sekolah, diharapkan mampu menjadi teladan bagi teman-temannya.

“Anggota pramuka harus mampu menyampaikan informasi penting bagi teman-temannya agar tidak terjamah penyalahgunaan narkoba,” tukasnya.

Sementara itu, Wakil Organisasi dan Hukum Kwarcab Pramuka Kota Bogor, Cheppy AS mengatakan, kegiatan ini bertujuan memberikan pengetahuan bagi anggota dan pembina pramuka dari sekolah mengenai bahaya narkoba. Apalagi, penyuluhan ini merupakan hajatan besar kwarcab di bawah kepengurusan Ade Sarip Hidayat.

“Seluruh anggota pramuka dari tingkat SMP hingga SMA diundang untuk mengikuti kegiatan ini,” pungkasnya.

Lebih jauh Cheppy menjelaskan, Kwarcab Kota Bogor memiliki kepedulian terhadap bahaya narkoba yang tengah dihadapi sebagian pelajar di Indonesia. “Gerakan sadar narkoba ini ingin memberikan pemahaman kepada seluruh generasi muda tentang akibat dari penyalahgunaan narkoba,” pungkasnya.

SELAMAT HARI PENDIDIKAN NASIONAL


Salam Pramuka!!!
                Suatu hal indah ketika kita bicara tentang pendidikan. Kenapa??, Pendidikan merupakan salah satu hal yang membuat kita bisa berkembang dan mengerti seluk beluk kehidupan. Bisa merasakan sesuatu yang baru, dan masih banyak lagi. Seiring jalannya waktu, Pendidikan terus berkembang sesuai eranya masing-masing.
                Pramuka SMK N 1 Purbalingga pun merupakan bagian dari pelajar yang masih menerima pendidikan secara formal. Maka dari itu, kami selalu berusaha untuk ikut memajukan pendidikan di Indonesia ini. Dengan berbagai hal, terutama di bidang pendidikan. Pendidikan di Pramuka ini masih mengedepankan Nasionalisme dan cinta terhadap budaya asli sendiri.
                Selama ini kita terlalu ‘payah’ untuk mengatakan ‘tidak’ pada sesuatu yang kebarat-baratan. Sesuatu yang sebenarnya tidak mendidik bangsa ini. Tahukah anda??? Seberapa besar pecinta musik-musik tradisional di lingkungan kita???. Seberapa besar pengetahuan kita terhadap perjuangan pahlawan kita???... Kecil...
                Sekarang ini... Budaya kita sendiri seperti hal yang asing di negerinya sendiri. Pahlawan kita pun seperti tokoh perfilm-an yang mengalami penurunan rating. Butuh contoh lagi????.... Dalam Acara besar, apa yang diperlombakan? Drum Band???, Marcing Band???, Theater bahasa inggris???, Apakah semua itu milik kita?. Tentu saja bukan....
                Biasanya kita suka berdalih, kalau musiknya memainkan lagu-lagu tradisional atau nasional. Tapi... Haruskah seperti itu??? Haruskah lagu kita sendiri dimainkan dengan cara orang barat?. Kenapa harus kita yang melebur?, bukan mereka? Sebenarnya cukup mudah.. Berpikirlah secara jernih.
                Bangsa kita ini beragam. Namanya juga Bhineka Tunggal Ika. Kalau budaya tiap daerah sama. Hilanglah kata-kata itu dan akan hilang dari cengkraman sang Garuda. Bangsa kita ini tak akan bisa berdiri teguh tanpa peran serta dari pemudanya. Kita-lah Pramuka, seseorang yang mengenakan badge Gerakan Pramuka di saku kiri(putra) dan di krah sebelah kiri(putri).
                Siapapun...yang jelas-jelas seorang Pramuka, pastilah berjiwa muda dan suka berkreasi. Siapapun yang mengatakan Pramuka itu tak berguna, mereka salah besar. Kita mempunyai beragam aksi untuk memajukan pendidikan. Pendidikan moral dan pengetahuan yang tetap sesuai dengan Pancasila. Bagaimanapun adanya, kita tetap teguh dan selalu bergandengan tangan untuk masa depan yang gemilang.
                Marilah kita terus tingkatkan kesadaran dan rasa cinta tanah air untuk nusa dan Bangsa. Dengan demikian, kita akan tetap bisa merasakan beragamnya budaya di Indonesia. Di samping itu, tetaplah berjuang untuk menyebarkan pendidikan yang bermanfaat melalui kegiatan Pramuka. Mulai dari diri kita sendiri, maka orang lain akan mengikuti.
                Yhaaa, itu semua yang bisa tertulis di sini. Maafkan segala kata yang salah atau mungkin menyinggung suatu kelompok tertentu. Intinya, Pendidikan itu sangatlah penting untuk tetap melestarikan Budaya dan juga Pramuka harus ikut serta dalam hal itu. Yang terakhir :
“Selamat Hari Pendidikan Nasional, Tetap semangat dan tersenyum”
Salam Pramuka!!!